Halaman 1

Jumat, 26 Juni 2020

Warnamu Sungguh Indah

Warnamu Sungguh Indah

 

 

 

 

 

 

 


 

Hari yang telah menginspirasiku untuk mengambil langkah berbeda dan keluar dari zona nyaman yang selama ini aku jalani, yah hari dimana aku mulai tergerak untuk bergabung dengan Rumah Belajar Cinta Damai (RBCD). Rumah yang bagiku pribadi tidak hanya sekedar rumah untuk meneduhi penghuninya, akan tetapi bagiku rumah ini adalah rumah untuk saling berbagi dan belajar satu sama lain tentang kehidupan dengan warna yang berbeda.

Setiap warna memiliki keindahannya sendiri meskipun ia adalah warna yang pada umumnya orang tidak senangi akan tetapi warna itu menjadi suatu hal yang menyenangkan pada orang-orang yang mengerti dan merasakan keindahan warna tersebut. Inilah yang kami rasakan ketika kami melakukan aktivitas di Rumah Belajar Cinta Damai, ada sebuah rasa yang berbeda memenuhi ruang dalam diri yang tidak semua orang bisa merasakannya.

Tali persaudaraan yang terjalin bukan karena sebuah kepentingan pribadi namun sebuah ukiran senyum dengan penuh keikhlasan yang kami ingin tetap ada diwajah anak-anak jalanan yang putus sekolah. Keinginan untuk terus membuat mereka tersenyum memberikan spirit baru dalam diri untuk meluangkan waktu demi mereka ditengah kepadatan aktivitas karena kami yakin bahwa mereka suatu saat akan berada pada titik yang dimana orang sukses lainnya bisa raih dengan harapan dan motivasi untuk terus belajar.

Harapan harus terus diyakini dan ditanamkan dalam hati karena pada hakekatnya harapan itu adalah sebuah sketsa lukisan yang harus dipertegas dan diberikan perpaduan warna yang indah agar orang lain tertarik untuk memilikinya. Ditengah-tengah kewajiban anak-anak jalanan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka tetap meluangkan waktu untuk datang ke RBCD mencari ilmu-ilmu dari para relawan dengan harapan mereka bisa menjadi warna bunga yang indah ditengah-tengah bunga yang mekar dan banyak dicintai oleh orang. Senyuman harapan yang tiap kali mereka ukir ketika datang ke RBCD menjadi spirit untuk mengesampingkan kegiatan lain demi mereka yang memiliki motivasi dan harapan menjadi penerang keluarganya.

RBCD menjadi rumah ke-dua anak-anak jalanan karena di sana mereka bisa menebar senyum dan menikmati masa bermain dengan anak-anak seumurannya dengan mengesampingkan sementara tanggung jawab untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah demi menyambung hidup. Tujuan mereka ke RBCD tiada lain untuk memperoleh pengetahuan, maka dengan semangat dan kesadaran yang sudah ada dalam dirinya mereka setiap minggunya akan bertandang ke RBCD untuk belajar bersama. Pelajaran yang mereka dapatkan tidak hanya sekedar pengetahuan akademik akan tetapi mereka juga dilatih untuk pengembangan skillnya dan akhlatul karimah.

Perjuangan mereka untuk menuntut ilmu bisa diibaratkan permen nano yang rasanya asam-asam manis karena ditengah lelah dan tanggung jawab yang dipikul menuntut mereka harus bisa meluangkan waktu datang ke RBCD untuk belajar bersama. Kondisi ini yang membuat mereka tidak pantang menyerah dan selalu membawa semangat ketika datang belajar. Ada rasa bersalah ketika kami selaku relawan tidak bisa berbagi ilmu kepada anak-anak karena mereka sudah meluangkan waktunya dan memenuhi target pengumpulan setoran agar diberikan izin untuk menuntut ilmu.Kondisi mereka untuk menuntut ilmu tidak semudah anak-anak yang pada umumnya memiliki keluarga yang berkecukupan, namun kayakin bahwa anak-anak binaan RBCD tidak akan kalah bersaing dengan anak-anak seumurannya dalam mendapatkan ilmu pengentahuan.

Setiap kali bertemu dengan mereka akan selalu ada cerita warna-warni tentang kehidupan mereka yang menjadi spirit bagi kami relawan untuk lebih memaknai tentang semangat bertahan hidup ditengah segala keterbatasan. Tak pernah kami menyaksikan mereka mengeluh tentang kehidupannya, justru mereka selalu mengukir keceriaan diwajahnya. Anak-anak seumuran mereka harusnya menikmati masa bermainnya dan tidak dituntut untuk menopang perekonomian keluarga, namun apalah daya mereka terlahir sebagai heroik dalam keluarga. Heroik cilik yang ceria dan patuh kepada orang tua, meskipun terbersit dalam hati kecilnya ingin menjalani kehidupan seperti anak-anak pada umumnya. Heroik cilik patut mereka sandang karena tanpa mereka kemungkinan perekonomian keluarga tidak akan tercukupi. Bersyukur mereka terlahir sebagai heroik yang bisa lebih dahulu merasakan tantangan kehidupan, dan tak sedikit dari mereka yang justru memiliki keberhasilan besar karena keuletan dan semangatnya untuk terus belajar.

Anak-anak jalanan adalah karunia yang dititipkan Tuhan hadir ditengah-tengah kami agar bisa membuka mata kami untuk terus memplototi kehidupan yang selama ini telah kami jalani. Kehadiran mereka menyadarkan kami bahwa hidup itu tidak selamanya mulus seperti wajah perempuan tanpa jerawat yang ternyata kemulusannya tidak akan bertahan lama karena wajah itu pun suatu saat akan kehilangan kemulusannya ketika sudah ditumbuhi jerawat. Perempuan yang memiliki wajah mulus akan sangat stress ketika hanya tumbuh satu jerawat diwajahnya, namun tidak akan terjadi stress kepada perempuan yang sudah terbiasa dengan situasi jerawat diwajahnya malahan mereka akan sangat senang sekali ketika jerawat itu satu persatu meninggalkan wajahnya. Yah itulah hidup ketika seseorang tidak pernah merasakan penderitaan orang lain maka mereka tidak akan sanggup menghadapi kenyataan hidup yang tidak menyenangkan dan itu lumrah terjadi.

Warna yang tampak indah karena perpaduannya sangat pas diantara warna-warna lain yang sudah sering kami dapat, mengibaratkan karunia yang diciptakan Tuhan kepada anak-anak jalanan yang tidak pernah mengeluh dan selalu mensyukuri apa yang dititipkan Tuhan dalam kehidupannya. Kami yang terlahir sebagai warna yang sudah sering dilihat oleh orang pada umumnya harus bisa memadukan warna kami agar bisa terlihat indah seperti mereka. Justru kamilah yang belajar banyak tentang kehidupan dari mereka bukan mereka yang belajar tentang kehidupan dari kami. Yah kami di RBCD bersama dengan anak-anak jalanan ibarat simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Anak-anak jalanan mendapatkan ilmu pengetahuan baru setiap kali bertandang ke RBCD dan kami para relawan mendapatkan pelajaran kehidupan baru dari mereka. Tuhan terima kasih karena Engkau telah memberi kami kesempatan untuk merasakan indahnya warna ciptaan-Mu yang Engkau pancarkan melalui anak-anak jalanan yang heorik dan selalu mengukir senyum diwajahnya.

Kehadiran anak-anak heroik menyadarkan kami bahwa kehidupan itu tidak selamanya menyenangkan, ketika berada dalam suatu kondisi terpuruk harus tetap survive dan menjalani semuanya tanpa keluh kesah. Hidup ini memang indah seperti pelangi yang memiliki banyak warna dan hanya muncul pada waktu tertentu sehingga akan dirindukan oleh banyak orang. Kehadiranmu pun mengajarkan kepada kami untuk selalu berbuat iklhas, yah sebuah kata yang hanya diri kami dan Tuhan mengetahui seberapa besar kami berbagi dengan kalian semua.

Semangatmu untuk belajar tidak pernah surut, apapun yang diberikan kepadamu akan kamu terima dengan baik dan jadikan pelajaran berharga. Kebaganggaan kami terhadap kalian ketika kalian menerapkan ilmu pengetahuan yang kami berikan dalam hidup kalian. Perjuanganmu masih panjang, maka jadikanlah ilmu pengetahuan itu sebagai modal kalian agar kelak kau akan menjadi manusia yang dapat berbagi modal pula kepada orang lain.

Ukirlah harapan sebanyak mungkin kelak kau akan mempertegasnya satu persatu dan menjadi warna bunga yang indah disekelilingmu. Engkau adalah anugrah dan heroik terpilih diusia emasmu, engkau lebih dahulu belajar tentang kehidupan dibandingkan kami dan kami percaya engkau akan menjadi penerang bagi keluargamu dengan cara yang terhormat.

 

Bungaku teruslah menjaga keindahan warnamu karena engkau hanya akan hadir diruang-ruang hati manusia yang berbagi tanpa pamri dan ketulusan. Warnamu menjadi penyejuk hati dan akan terus terang didalam hati kami. Jangan pernah menyerah untuk menjaga keindahan warnamu karena kami akan selalu ada untuk membantumu sampai kelak kau akan bisa menjada warnamu sendiri dengan modal yang telah kami berikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAMI INGIN HIDUP LAYAKNYA ORANG LAIN

Trauma?, “Entahlah, Kak”. Jawaban anak-anak jalanan yang melakoni pekerjaan meminta dilampu merah perempatan Lapangan Andi Makkasau Kota...